Swestimahardini's Blog

Just another WordPress.com weblog

A M O E B A (sistem terdistribusi) November 25, 2012

Filed under: Uncategorized — swestimahardini @ 4:48 am

Image

 

1.       Pendahuluan

 

Secara kasar, kita dapat membagi sejarah komputasi modern ke dalam era berikut:

–       1970-an: Timesharing (1 komputer dengan banyak pengguna)

–       1980-an: Personal komputer (1 komputer per user)

–       1990-an: Komputasi paralel (banyak komputer per user)

Sampai sekitar tahun 1980, komputer besar, mahal, dan terletak di pusat-pusat komputer. Kebanyakan organisasi memiliki satu mesin besar.

Tahun 1980-an, harga turun ke titik di mana setiap user bisa memiliki-nya  komputer pribadi atau workstation. Mesin-mesin ini sering jaringan bersama-sama,  sehingga pengguna dapat melakukan remote login pada komputer orang lain atau berbagi file dalam berbagai cara.

Dewasa ini beberapa sistem memiliki banyak prosesor per pengguna, baik dalam bentuk  komputer paralel atau koleksi besar CPU yang dibagi oleh komunitas pengguna yang kecil. Seperti  biasanya disebut sistem parallel atau terdistribusi sistem komputer.

Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan tentang jenis perangkat lunak apa yang akan dibutuhkan untuk sistem baru ini. Untuk menjawab pertanyaan ini, sebuah kelompok di bawah arahan Prof Andrew S. Tanenbaum pada Vrije Universiteit (VU) di Amsterdam (Belanda)  telah melakukan penelitian sejak tahun 1980 di bidang sistem komputer terdistribusi. Ini penelitian, sebagian dilakukan dalam kerjasama dengan Centrum voor Wiskunde en Informatica (CWI), telah mengakibatkan pengembangan suatu sistem operasi terdistribusi baru, yang disebut Amoeba, yang dirancang untuk lingkungan yang terdiri dari sejumlah besar komputer.

Amoeba tersedia gratis untuk universitas dan lembaga pendidikan lainnya dan komersial khusus harga dan kondisi perusahaan, pemerintah, dan pengguna lain, seperti yang dijelaskan kemudian.

 

 

2.       Definisi Amoeba

 

Amoeba adalah tujuan umum dari sistem operasi terdistribusi. Ini dirancang untuk mengambil koleksi mesin-mesin dan membuat mereka bertindak bersama sebagai satu sistem terpadu. Di umum, pengguna tidak mengetahui jumlah dan lokasi dari prosesor yang menjalankan perintah, maupun jumlah dan lokasi dari file server yang menyimpan file. Untuk pengguna biasa, sebuah sistem Amoeba terlihat seperti satu kuno time-sharing sistem.

Amoeba adalah sebuah proyek penelitian yang sedang berlangsung. Itu harus dianggap sebagai platform untuk melakukan penelitian dan pengembangan di terdistribusi dan sistem paralel, bahasa, protokol dan aplikasi. Meskipun memberikan beberapa UNIX emulasi, dan pasti UNIX-seperti rasa (termasuk lebih dari 100 UNIX-seperti utilitas), itu adalah TIDAK plug-compatible pengganti UNIX. Harus menarik bagi pendidik dan peneliti yang ingin kode sumber sistem operasi terdistribusi untuk memeriksa dan bermain-main dengan, serta untuk mereka yang membutuhkan basis untuk menjalankan aplikasi terdistribusi dan paralel.

Amoeba ini ditujukan untuk komputasi terdistribusi baik (beberapa pengguna independen bekerja pada proyek-proyek yang berbeda) dan komputasi paralel (misalnya, satu pengguna menggunakan CPU 50 untuk bermain catur secara paralel). Amoeba menyediakan mekanisme yang diperlukan untuk melakukan keduanya aplikasi terdistribusi dan paralel, tetapi kebijakan sepenuhnya ditentukan oleh user-level program. Sebagai contoh, baik tradisional (yaitu berurutan) membuat dan paralel baru amake disediakan.

 

Tujuan desain dasar Amoeba adalah:

–       Distribution     :   Connecting bersama banyak mesin

–       Parallelism       :   Allowing pekerjaan individu untuk menggunakan beberapa CPU dengan mudah

–       Transparency   :   Having koleksi komputer bertindak seperti sistem tunggal

–       Performance    :   Achieving semua di atas dalam cara yang efisien

 

Amoeba adalah sebuah sistem terdistribusi, di mana beberapa mesin dapat dihubungkan bersama. Mesin-mesin ini tidak perlu semua akan dari jenis yang sama. Mesin dapat ditularkan sekitar bangunan pada sebuah LAN. Amoeba menggunakan performa tinggi protokol jaringan FLIP untuk LAN komunikasi. Jika sebuah mesin Amoeba memiliki lebih dari satu antarmuka jaringan itu akan secara otomatis bertindak sebagai router FLIP antara berbagai jaringan dan dengan demikian menghubungkan berbagai LAN bersama.

Amoeba juga merupakan sistem paralel. Ini berarti bahwa satu pekerjaan atau program dapat menggunakan beberapa prosesor untuk mendapatkan kecepatan. Sebagai contoh, sebuah cabang dan boundproblem seperti Traveling Salesman Problem dapat menggunakan puluhan atau bahkan ratusan CPU, jika tersedia, semua bekerja sama untuk memecahkan masalah lebih cepat. Large back end Multiprocessors, misalnya, bisa dimanfaatkan dengan cara ini sebagai mesin menghitung besar.

Tujuan utama lainnya adalah transparansi. Pengguna tidak perlu tahu nomor atau lokasi dari CPU, maupun tempat di mana file tersebut disimpan. Demikian pula, masalah-masalah seperti file replikasi ditangani sebagian besar secara otomatis, tanpa campur tangan pengguna bythe.

Dimasukkan ke dalam istilah yang berbeda, seorang pengguna tidak login ke mesin tertentu, tetapi ke dalam sistem secara keseluruhan. Tidak ada konsep mesin rumah. Setelah log in, pengguna tidak harus memberikan perintah remote login khusus untuk mengambil keuntungan dari beberapa prosesor atau melakukan operasi mount remote khusus untuk mengakses file jauh. Untuk pengguna, seluruh sistem seperti satu sistem operasi time sharing konvensional.

Kinerja dan kehandalan selalu isu kunci dalam sistem operasi, jadi upaya substansial telah pergi ke dalam berurusan dengan mereka. Secara khusus, dasar mekanisme komunikasi telah dioptimalkan untuk memungkinkan pesan yang akan dikirim dan balasan diterima dengan penundaan yang minimum, dan untuk memungkinkan blok besar data yang akan dikirimkan dari mesin mesin bandwidth tinggi. Blok bangunan ini berfungsi sebagai dasar untuk pelaksanaan kinerja tinggi subsistem dan aplikasi onAmoeba.

 

 

3.       Konsep Dasar dalam Amoeba

 

Bagian berikut memberikan pengenalan Amoeba dan sebagian karakteristiknya.

 

 

3.1.       Mikrokernel + Server Arsitektur

 

Amoeba ini dirancang dengan apa yang saat ini disebut sebagai arsitektur mikrokernel. Ini berarti bahwa setiap mesin dalam sebuah sistem berjalan Amoeba kecil, identik sepotong software yang disebut kernel. Kernel mendukung proses dasar, komunikasi, dan objek primitif. Mentah ini juga menangani perangkat I / O dan memori manajemen. Segalanya lain yang dibangun ontop fundamental ini, biasanya byuser-ruang server proses.

Dengan demikian sistem terstruktur sebagai kumpulan proses independen. Beberapa ini adalah proses pengguna, menjalankan program aplikasi. Proses tersebut disebut klien. Proses server lainnya, seperti file Bullet server atau direktori server. Fungsi dasar dari mikrokernel adalah untuk menyediakan sebuah lingkungan di mana klien dan server dapat berjalan dan berkomunikasi dengan satu sama lain.

Desain modular ini membuat lebih mudah untuk memahami, menjaga, dan memodifikasi sistem. Sebagai contoh, karena file server adalah sebuah server terisolasi, bukan menjadi seorang bagian integral dari sistem operasi, adalah mungkin bagi pengguna untuk mengimplementasikan file baru server untuk tujuan-tujuan khusus (misalnya NFS, database). Dalam sistem konvensional, seperti UNIX, menambahkan tambahan yang ditetapkan pengguna sistem file infeasible.

 

 

3.2.       Threads

 

Dalam banyak sistem operasi tradisional, suatu proses terdiri dari sebuah ruang alamat dan benang tunggal kontrol. Dalam Amoeba, masing-masing proses memiliki ruang alamat sendiri, tetapi mungkin berisi beberapa kontrol benang (benang). Setiap thread memiliki programnya sendiri counter dan stack sendiri, tetapi kode saham dan data global dengan semua benang lainnya dalam proses.

Setelah beberapa benang di dalam setiap proses yang nyaman untuk berbagai tujuan dan sesuai dengan model komputasi terdistribusi dan paralel dengan sangat baik. Sebagai contoh, sebuah file server mungkin memiliki beberapa benang, masing-masing thread awalnya menunggu permintaan masuk Ketika permintaan datang, diterima oleh beberapa thread, yang kemudian mulai memproses itu. Jika itu thread blok kemudian menunggu untuk disk I / O, benang lain dapat melanjutkan. Meskipun mereka kontrol independen Namun, semua benang dapat mengakses blok Common cache, menggunakan Semaphore untuk menyediakan sinkronisasi antar thread. Desain ini membuat pemrograman server dan aplikasi paralel jauh lebih mudah.

Tidak hanya proses pengguna terstruktur sebagai koleksi benang berkomunikasi dengan RPC, tapi kernel juga. Secara khusus, benang di kernel menyediakan akses ke jasa manajemen memori.

 

 

3.3.       Remote Procedure Call

 

Threads sering perlu untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Threads dalam satu proses hanya dapat berkomunikasi melalui memori bersama, tetapi benang yang terletak di berbagai proses memerlukan mekanisme yang berbeda. Amoeba dasar mekanisme komunikasi prosedur remote panggilan (RPC). Komunikasi terdiri dari benang klien mengirimkan pesan ke server benang, kemudian menghalangi sampai server mengirimkan kembali benang kembali pesan, dan pada saat klien diblokir.

Untuk melindungi pengguna dari naif rincian ini, prosedur perpustakaan khusus, yang disebut Rintisan bertopik, disediakan untuk mengakses layanan terpencil. Amoeba memiliki bahasa khusus yang disebut Amoeba Interface Language (AIL) untuk secara otomatis menghasilkan tulisan rintisan ini prosedur. Mereka marshal parameter dan menyembunyikan rincian komunikasi dari para pengguna.

 

 

3.4.       Komunikasi kelompok

 

Untuk banyak aplikasi, satu-ke-banyak komunikasi dibutuhkan, di mana satu pengirim ingin mengirim pesan ke beberapa penerima. Sebagai contoh, sekelompok kerjasama server mungkin perlu melakukan ini ketika struktur data diperbarui. Juga sering dibutuhkan untuk pemrograman paralel. Amoeba menyediakan fasilitas dasar untuk dapat dipercaya, benar-benar-kelompok memerintahkan komunikasi, di mana semua penerima dijamin untuk kelompok mendapatkan semua pesan dalam urutan yang sama persis. Mekanisme ini menyederhanakan banyak terdistribusi dan pemrograman paralel masalah.

 

 

3.5.       Objek dan Kemampuan

 

Ada dua konsep dasar di Amoeba : objek dan kemampuan. Semua layanan dan komunikasi yang dibangun di sekitar mereka.

Sebuah objek konseptual tipe data abstrak. Itu adalah, sebuah objek adalah sebuah struktur data di mana operasi tertentu didefinisikan. Sebagai contoh, sebuah direktori adalah obyek yang operasi tertentu dapat diterapkan, seperti nama masukkan dan melihat upname.

Amoeba terutama perangkat lunak mendukung objek, tetapi objek hardware juga ada. Tiap objek ini dikelola oleh proses server yang dapat dikirim RPCs. Setiap RPC menentukan objek yang akan digunakan, operasi harus dilakukan, dan setiap parameter yang akan berlalu.

Ketika sebuah objek dibuat, server melakukan penciptaan membangun sebuah 128-bit disebut kemampuan dan mengembalikannya ke pemanggil. Operasi berikutnya pada objek meminta user untuk mengirimkan kemampuan server untuk kedua menentukan objek dan membuktikan pengguna memiliki izin untuk memanipulasi objek. Kemampuan terlindungi cryptographically untuk mencegah gangguan. Semua benda di seluruh sistem diberi nama dan dilindungi menggunakan satu ini sederhana, transparan skema.

 

 

3.6.       Memory Management

 

Amoeba model memori yang sederhana dan efisien. Sebuah ruang alamat proses terdiri dari satu atau lebih segmen pengguna dipetakan ke alamat virtual yang ditentukan. Ketika proses pelaksanaan, semua segmen dalam memori. Ada swapping atau paging di sekarang, dengan demikian Amoeba hanya dapat menjalankan program yang cocok di memori fisik. Keuntungan utama dari skema ini adalah kesederhanaan dan kinerja tinggi. Kekurangan utama adalah bahwa tidak mungkin untuk menjalankan program lebih besar daripada memori fisik.

 

 

3.7.       Input / Output

 

I / O juga ditangani oleh kernel benang. Untuk membaca mentah blok dari disk, misalnya, proses pengguna memiliki otorisasi yang tepat, apakah RPCs dengan disk I / O thread di kernel. Pemanggil tidak menyadari bahwa server benar-benar sebuah kernel thread, sejak antarmuka pengguna kernel benang dan benang adalah identik. Secara umum, hanya file server dan sistem serupa seperti proses berkomunikasi dengan kernel I / O benang.

 

 

4.       Sistem Arsitektur Amoeba

 

Sejak komputasi terdistribusi dan paralel berbeda dari komputer pribadi, itu pertama bermanfaat menggambarkan jenis konfigurasi hardware yang Amoeba adalah dirancang. Amoeba tipikal sistem akan terdiri dari tiga kelas fungsional mesin. Pertama, setiap pengguna memiliki workstation untuk menjalankan antarmuka pengguna, sistem jendela X. Workstation ini bisa menjadi teknik khas workstation, atau terminal X khusus. Hal ini sepenuhnya didedikasikan untuk menjalankan antarmuka pengguna, dan tidak perlu melakukan lain komputasi.

Kedua, terdapat sebuah kolam prosesor yang secara dinamis dialokasikan untuk pengguna sebagai diperlukan. Prosesor ini dapat menjadi bagian dari sebuah multiprosesor atau multicomputer, menjadi koleksi komputer papan tunggal atau menjadi kelompok dialokasikan untuk workstation tujuan. Biasanya, setiap kolam prosesor memiliki beberapa megabyte memori swasta, yaitu, renang prosesor tidak perlu memiliki memori bersama (tetapi tidak dilarang). Komunikasi dilakukan dengan mengirimkan paket-paket di atas LAN. Semua berat komputasi prosesor yang terjadi di kolam.

Ketiga, ada server khusus, seperti direktori file server dan server yang dijalankan sepanjang waktu. Mereka dapat berjalan di kolam prosesor prosesor, atau pada hardware khusus, seperti yang diinginkan.

Semua komponen ini harus terhubung dengan LAN cepat. Saat ini hanya Ethernet didukung, tapi port LAN lain yang mungkin.

 

 

5.     Manajemen Berkas Amoeba

 

Dalam sistem operasi terdistribusi, sistem berkas dipetakan dengan baik dengan berorientasi pada objek yang ada dan kapabilitasnya. Hal ini akan menjadi berkesan abstrak, terutama untuk kelas pengguna. Ada tingkatan yang lebih ekstra dalam pemetaan berkas yang ada, mulai dari simbol, pengurutan nama path, dan kapabilitasnya. Melalui sistem ini objek lokal tidak ada bedanya dengan objek publik. Dalam sistem ini ada semacam tingkatan akses yang sebenarnya mirip UNIX. Setiap user dan group memiliki hak akses yang berbeda-beda pada setiap berkas atau folder yang ada pada sistem operasi terdisstribusi.

Dalam implementasi sistem Amoeba, terutama di negeri Belanda dimana hak akses yang dimiliki pengguna terbatas pada hak baca, tulis/membuat, dan hapus. Dengan hal ini, maka keamanan server dapat terjaga. Pelayanan terhadap direktori yang ada dibuat sangat ketat dalam hal keamanan. Bahkan dibuat semacam kode acak yang akan menyandikan sehngga tidak mudah dibaca oleh siapapun. Kode penyandiannya akan digunakan lagi oleh sistem untuk mengembalikan seperti semula kepada user. Kode ini hanya akan diberikan kepada pemilik tersebut. Sehingga ketika user mengakses berkas yang bersangkutan, maka kode penyandi akan dibuat oleh sistem, agar pemilik dapat membacanya. Pelayanan direktori ini juga bertanggungjawab dalam hal backup sistem. Hal ini akan menyebabkan selalu dalam keadaan yang aman, dan lebih kebal terhadap gangguan yang terjadi di dalam sistem, karena pelayanan direktori ini menyimpan cache dari atau direktori yang berada pada sistem.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber:

 

http://malupeng.files.wordpress.com/2010/03/amoeba-operating-system.docx

Click to access Sistem+Operasi+Terdistribusi.pdf

http://dablugen.blogspot.com/2012/04/manajemen-berkas-dalam-sistem-operasi.html

http://tugasso.blog.com/manajemen-file/

 

Google Maps for Android Sebagai Mobile Agent

Filed under: Uncategorized — swestimahardini @ 4:42 am

Image

 

SOFTWARE AGENT

 

Menurut Nwana, konsep agent sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl Hewitt dengan concurrent actor model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek yang yang dia sebut actor, yang mempunyai karakteristik menguasai dirinya sendiri, interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang dari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian berhubungan dengan hal diatas, kemudian lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan turunan dari AI yaitu Distributed Artificial Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi bidang penelitian,Distributed Problem Solving (DPS), Parallel Artificial Intelligence(PAI), dan Multi Agent System (MAS).

Masa ini terkenal dengan masa generasi pertama penelitiansoftware agent, yaitu periode 1970-1990. Pada umumnya konsentrasi penelitian pada periode ini tertuju ke arah: pemodelan internal agent secara simbolik, isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi, dan komunikasi antar agent dalam kerangka MAS. Tujuan utamanya adalah untuk menganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan system dalam kerangka agent yang bisa berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada generasi pertama (1970-1990) itu terangkum secara lengkap dan terorganisir dengan baik dalam buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser, Gasser dan Huns, dan Chaib-draa.

Kemudian masa generasi kedua dari penelitian agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini. Konsentrasi penelitian pada periode ini khususnya adalah pada: pengembangan dan penelitian teori agent (agent theory), arsitektur agent (agent architecture) dan bahasa pemrograman yang digunakan (agent language). Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings.

 Software agent adalah sebuah entitas software yang berfungsi secara berkesinambungan (continuously) dan otomatis pada lingkungan tertentu, sering menjadi tempat hidup oleh agent dan proses-proses lain. (Jefrey F Bradshaw)

 

KARAKTERISTIK SOFTWARE AGENT

Ada beberapa karakteristik yang dapat diamati dari berbagai software agent yang ada saat ini. Karakteristik-karakteristik itu antara lain:

  1. Autonomy
  2. Intelligence, reasoning, dan learning
  3. Mobility dan stationary
  4. Delegation
  5. Reactivity
  6. Proactivity dan goal-oriented
  7. Communication dan coordination capability

Beberapa sumber menyebutkan bahwa software agent dibagi menjadi 3 yaitu desktop agent, internet agent dan intranet agent. Namun melihat bahwa internet dan intranet hampir sama maka agent dibagi menjadi 2 yaitu desktop agent dan internet agent.

 

MOBILE AGENT

 

Internet agent merupakan agent yang hidup dan bertugas dalam lingkungan jaringan internet yang bertugas mengatur informasi yang ada di internet. Salah satu klasifikasi yang termasuk internet agent adalah Mobile Agent.

Mobile Agent ialah agen yang mempunyai kemampuan berpindah-pindah dalam jaringan, berinteraksi dengan host-host asing, mengumpulkan informasi berdasarkan pengguna, dan mengembalikannya ke pengirim setelah melakukan tugasnya (Lange, 1998). Dalam implementasinya mobile agent dijalankan oleh remote program.

 

Mobile agent mempunyai beberapa keuntungan yaitu:

 

  1. Mengurangi beban jaringan: Sistem terdistribusi sangat tergantung pada protokol komunikasi yang melibatkan banyak interaksi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Akibatnya, traffic jaringan tinggi. Sebaliknya, Mobile agent memungkinkan untuk mengemas suatu aplikasi, mengirimkannya ke host tujuan dan kemudian interaksi dapat terjadi secara lokal. Mobile agent juga bermanfaat untuk mengurangi aliran data pada jaringan. Jika terdapat data dengan jumlah yang sangat besar tersimpan di remote host, maka lebih baik memproses data tersebut secara lokal ditempatnya, dari pada mengirimkannya melalui jaringan. Moto Mobile agent adalah: lebih baik memindahkan komputasi ke temapat data, dari pada memindahkan data ke tempat komputasi.
  2. Efisiensi sumber daya: Konsumsi sumber daya (CPU dan memori) dapat dihemat, sebab Mobile agent menetap dan bekerja hanya pada satu node pada satu waktu. Node yang lain tidak menjalankan agen sampai node tersebut memerlukannya.
  3. Menanggulangi latency jaringan: Sistem real-time yang kritis perlu tanggap terhadap perubahan lingkungannya secara real-time. Keterlambatan tanggapan yang diakibatkan oleh masalah jaringan harus dihindari. Mobile agent menawarkan suatu pemecahan dengan mengirimkan agen ke tujuan dan dieksekusi secara lokal.
  4. Encapsulate protocol: Ketika terjadi pertukaran data pada sistem terdistribusi, setiap host memiliki kode sebagai implementasi dari protokol yang diperlukan untuk mengkode data yang keluar dan menerjemahkan data yang masuk secara tepat. Untuk menjamin  kompatibilitas, kode-kode protokol tersebut sudah dibakukan. Teatapi untuk mengakomodasi keperluan efisiensi dan keamanan yang lebih baru, tidak praktis bila harus meng-upgrade kode protokol tersebut, meskipun hal tersebut meungkinkan. Mobile agent dapat memecahkan masalah tersebut, karena Mobile agent dapat dikirim ke remote host dengan tujuan untuk membentuk “channel” yang berdasarkan protokol yang sudah baku tersebut.
  5. Eksekusi secara asynchronous dan autonomous: Perangkat mobile sering kali harus menggunakan koneksi jaringan yang mahal dan mudah putus. Pekerjaan dapat digabungkan ke dalam Mobile agent yang kemudian dapat dikirimkan ke tujuan. Setelah dikirimkan dan sampai ke tujuan, koneksi antara perangkat mobile dan jaringan dapat diputuskan. Mobile agent menjadi berdiri sendiri dan dapat beroperasi secara asynchronous dan autonomous. Kemudian, perangkat Mobile dapat dikoneksikan ke jaringan untuk mengambil dan mengumpulkan kembali agen yang telah dikirimkan. Dengan cara disconected operation ini agent dispatched tidak memerlukan sistem asal untuk tetap aktif sementara mereka dieksekusi. Mereka juga bisa menunggu (work while you sleep)
  6. Beradaptasi secara dinamis: Mobile agent mempunyai kemampuan untuk mengetahui perubahan di lingkungan eksekusinya dan dapat bereaksi secara autonomous melakukan perubahan. Multiple Mobile agent mempunyai kemampuan yang khas untuk berdistribusi sendiri di antara host-host dalam jaringan sedemikian rupa untuk memelihara konfigurasi yang optimal untuk penyelesaian masalah khusus.
  7. Andal dan toleran terhadap kesalahan: Kemampuan mobile agent untuk berinteraksi secara dinamis pada situasi dan keadaan yang tak menguntungkan menjadikan Mobile agent mudah untuk membuat sistem terdistribusi yang andal dan toleran terhadap kesalahan. Jika sebuah host akan di-shutdown , semua agen yang sedang eksekusi di mesin tersebut akan diberi peringatan dan diberikan waktu untuk berpindah dan melanjutkan operasinya di host yang laindalam jaringan tersebut.
  8. Mendukung lingkungan yang heterogen: Komputasi jaringan pada dasarnya sangat heterogen. Baik pada sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Mobile agent tidak tergantung pada komputer dan jaringan, tetapi hanya bergantung pada lingkungan eksekusinya. Sebagai contoh, Mobile agent java dapat ditujukan ke segala sistem yang mempunyai JVM ( Java Virtual Machine).
  9. Real Time Notification: Agen yang ditempatkan pada remote site bisa memberitahukan perubahan isi secara cepat ( misal upgrade software,pasar saham). Tanpa harus diminta oleh user. Ini juga terkait dengan hasil pencarian yang up todate, meningkatkan kemampuan penyimpanan data terpusat yang telah ada.
  10. Ekekusi paralel: Komputasi masif bisa dibagi ke dalam sejumlah agen, dilakukan dispatch ke node yang paling sesuai untuk eksekusi dari tiap komponen, dan merakitnya di home. Sumber daya hardware bukan lagi batasan.
  11. Paradigma Komputasi yang adaptif: Mobile agent bisa di-retract, dispatch, clone atau deactivate sesuai dengan perubahan kondisi.
  12. Skalabilitas: Bila jumlah elemen komputasi di jaringan meningkat, agen baru bisa dikirim atau clone dan dispatch ke mesin baru di jaringan. Salah satu Mobile Agent adalah Google Maps for Android. Google Maps sendiri adalah layanan gratis yang hanya menunjukan nama jalan tetapi tidak bisa untuk nama gunung, nama sungai atau yang lainnya, namun google map ini lebih lengkap dari yang lainnya. Dengan aplikasi zooming maka seseorang dapat melihat lebih jelas wilayah yang belum kunjungi,dengan kata lain hanya menggunakan layanan google map maka dunia seakan menjadi sempit. Fasilitas yang disediakan google dalam layanan google map nya ini dapat dibilang hampir sempurna, bagaimana tidak anda disuguhkan layanan cetak peta dalam aplikasi google earth.

Google Maps for Android sebagai Mobile Agent

Aplikasi Google Maps for android merupakan sebuah aplikasi gratis yang diciptakan oleh google. Google Maps for android terhubung dengan server google maps, data yang disajikan berasal dari satelit google maps yang sangat terkenal dalam pemetaan.

Di dalam aplikasi Google Maps for android ini juga sudah disuntikkan sistem navigasi GPS sehingga akan sangat membantu para pengguna dalam proses browsing peta digital. Selain itu ada beberapa fitur yang sangat bermanfaat bagi user dalam menggunakan google maps untuk android ini, diantaranya yaitu:

 

  • Voice Search,
  • Street View,
  • Directions (Reserve, Update Route, Route Option),
  • My Location,
  • Latitude: See friends on the map,
  • Layers (Traffic, Satellite, Terrain, Transit Lines)

Berikut adalah contoh tampilan dari Google Maps for android.

 ImageImage

ImageImage

 

Saat ini Google Maps telah tersedia untuk perangkat Android. Google Maps for Android pun memiliki fitur yang hampir sama dengan Google Maps pada desktop, hanya saja dengan adanya Google Maps for Android memudahkan user untuk mencari lokasi tempat user berada maupun lokasi tujuan user dimana pun dan kapanpun.

Untuk itu kami mencoba untuk membuat karakteristik dari Google Maps for Android berdasarkan pada 7 karakteristik software agent. Adapun karakteristiknya sebagai berikut:

 

1. Autonomy

Google Maps for Android memiliki karakteristik Autonomy, karena Google Maps dapat meng-update secara langsung peta yang dibutuhkan oleh user.

 

2. Intelligence, Reasoning, dan Learning

Google Maps for Android memiliki karakteristik Intelligence, Reasoning dan Learning, karena memiliki kemampuan untuk menjalankan perintah dari user yaitu menunjukkan arah jalan untuk setiap lokasi yang dituju oleh user serta menunjukkan kilometer jarak yang harus ditempuh oleh user.

 

3. Mobility dan Stationary

Google Maps for Android memiliki karakteristik Mobility dan Stationary, selain karena memang Google Maps for Android diperuntukkan untuk aplikasi berbasis mobile android yang memungkinkan user untuk dapat membuka Google Maps dimana pun dan kapan pun berada.

 

4. Delegation

Google Maps for Android memiliki karakteristik Delegation, karena Google Maps dapat merespon dengan cepat setiap perintah yang diperintahkan oleh user yaitu mengenai feed back informasi lokasi keberadaan maupun tujuan user.

 

5.  Reactivity

Google Maps for Android memiliki karakteristik Reactivity, karena bila user menggunakan Google Maps kemudian berpindah tempat atau lokasi maka akan muncul sebuah jalur atau path perpindahan user. Selain itu apa bila user menandai lokasi dengan menggunakan Google Maps, dengan cepat Google Maps akan menambah database peta keberadaan user.

 

6. Proactivity dan Goal-Oriented

Google Maps for Android memiliki karakteristik Proactivity dan Goal-Oriented, karena tujuan dari pada aplikasi ini dibuat sangat jelas yaitu sebagai peta lokasi elektronik yang dapat digunakan secara online dan dapat dengan cepat merespon dan membuat jalur lokasi keberadaan maupun tujuan lokasi user.

 

7.  Communication dan Coordination Capability

Google Maps for Android memiliki karakteristik Communication dan coordination capability, karena secara langsung Google Maps dapat berinteraksi dengan user-nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAYANAN TELEMATIKA, TEKNOLOGI WIRELESS, dan MIDDLEWARE TELEMATIKA

Filed under: Uncategorized — swestimahardini @ 4:15 am

Image

 

Layanan Telematika itu adalah Layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data.

Layanan Telematika (dalam bhs.Inggris disebut juga Telematics Services) dewasa ini sudah banyak digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjang kebutuhan dan kenyamanan masyarakat.

Layanan Telematikanya digunakan dalam beberapa bidang, 4 diantaranya :

 

A. Layanan Telematika di bidang Informasi

Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Contohnya ada pada Wartel dan Warnet.

 

 

B. Layanan Telematika di bidang Keamanan

Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektor– sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan Teknologi Informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat.

Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.

 

 

C. Layanan Context Aware dan Event-Based

Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.

Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.

Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

 

Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:

1.The acquisition of context.

Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh :

pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

 

2.The abstraction and understanding of context.

Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

 

3.Application behaviour based on the recognized context.

Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

 

(more…)